#MULTIMEDIA_APRIL
Multimedia_April
Open System Interconnection (OSI)
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
Open System Interconnection (OSI)
Dalam komunikasi data terdapat prosedur yang harus
diikuti oleh dua atau lebih sistem komputer yang ingin saling berkomunikasi.
Prosedur ini dikenal sebagai protokol. Protokol komunikasi berfungsi untuk
mengatur kerakteristik pengiriman data dari suatu titik ke titik yang lain.
Open dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan
interkoneksi tanpa memandang hardware yang digunakan, sepanjang software
komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung
menimbulkan “modularity” (dapat
dibongkar pasang). “Modularity”
mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau
merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya. Dalam sebuah layer, protokol
saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran
ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras dari vendor yang berbeda dan
bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda. Pada dasarnya banyak macam
protokol yang dikembangkan oleh banyak pabrik pembuat peralatan komunikasi dan
komputer. Protokol-protokol itu pada awalnya berbeda-beda sehingga tiap
protokal yang ingin berkomunikasi dengan protokol yang lain tidak dapat
dihubungkan. Untuk mengatasi masalah tadi ISO bekerja sama dengan
organisasi-organisasi yang telah disebutkan dalam pembahasan yang lalu, telah
membuat protokol standar. Protokol ini menggunakan suatu model dan hampir
diterima secara umum (universal).
Gambar Layer pada Open System Interconnection (OSI)
Model yang dikembangkan oleh ISO ini disebut dengan Open
System Interconnection (OSI). OSI yang berhubungan dengan protokol-protokol
perangkat keras maupun perangkat lunak, dan layak diterapkan untuk semua jenis
komunikasi. OSI memiliki tujuh lapisan (layer), yaitu tiap layer berdiri
sendiri, tetapi fungsi dari masing-masing layer tergantung kepada
keberhasilan operasi layer sebelumnya. Layer tersebut telah
pernah diuraikan oleh Bodner (1996: 110) dan Nurwono (1994:141-144) adalah
sebagai berikut :
1.
Lapisan fisik ( physical layer )
Fisik
menentukan bagaimana bentuk media peralatan komunikasi yang dipilih serta
bagaimana menghubungkamya. Di sini berkaitan dengan kabel-kabel, kawat-kawat,
dan sebagainya. Pada layer ini juga memberikan ketentuan tentang cara
menyalurkan bit data melalui saluran komunikasi, misalnya bit ”1” yang
disalurkan dan diterima sebagai bit “1” juga. Pada layer ini lebih ditekankan
pada tingkat hubungan listrik, transmisi sinyal dan data dalam bentuk biner.
2.
Lapisan Rantai data (Data Link
layer)
Pada
rantai data menentukan bagaimana cara menghubungkan komputer yang satu dengan
yang lain, mengalirkan arus data, mendeteksi serta koreksi kesalahan-kesalahan
transmisi. Dengan kata lain, layer ini menyalurkan data melalui saluran
ke jaringan secara bebas kesalahan, karena pengirim mengirimkan data sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan yaitu dengan menggunakan protokol. Dalam
protokol membuat ketentuan (standard) mengenai sinkronisasi transmisi
data antara terminal, pemeriksaan konfirmasi dari penerima dan melakukan
pengengendalian kesalahan (error).
3.
Lampiran Jaringan Kerja (Network Layer)
Network
layer menentukan dan menyelenggarakan hubungan elektronik
di antara komputer-komputer dalam hal menyalurkan data dari sumber menuju
tujuan. Dalam network layer ini menyelenggarakan tiga pengertian
yaitu: a. Routing, yaitu mengatur
rute-rute pengiriman data b. Network
control, yaitu mengatur aktivitas di dalam network itu sendiri
maupun aktivitas antara network. c.
Congestion Control, yaitu mengatur efisiensi network bila terjadi
antrian panjang. Dalam lapisan ini termasuk ketentuan bagaimana cara atau jenis
jaringan yang bagaimana yang dipilih dalam melakukan komunikasi. Contohnya: Network
dapat dipilih jaringan Ethernet dengan topologi bus.
4.
Lapisan Transportasi (Transport
Layer)
Lapisan
ini mengatur pemindahan data dari satu komputer ke komputer lain. Dalam layer
ini menjamin kualitas dari pengiriman data, agar tidak ada data yang
berulang, salah alamat atau hilang. Fungsi transport dilakukan oleh fasilitas
pengiriman yang disediakan. Misalnya dalam berkomunikasi antar dua atau lebih
komputer dengan menggunakan modem, maka fungsi transpor akan dilakukan
oleh peralatan modem atau “modem Card”.
5.
Lapisan Pembahas (Session Layer)
Pada
layer ini mengatur bagaimana cara dua end user berdialog,
bagaimana cara dua aplikasi yang berbeda saling tukar data. Misalnya dari spreadsheet
ke word processor. Layer ini juga mengendalikan jika salah
satu komputer lebih cepat dari komputer yang lain, mengatur kapan data harus
dikirim, kapan harus menunggu, kapan masuk ke buffer dan sebagainya.
6.
Lapisan Penyajian (Presentation
Layer)
Layer
ini
mengatur bagaimana data diformat (bentuk baku penyajian data) untuk ditampilkan
dalam layar monitor. Pada layer ini terjadi proses penterjemah data yang
diterima dari fungsi aplikasi diubah ke dalam bentuk data yang lebih umum,
sehingga lebih mudah untuk dimengerti dan dipakai oleh aplikasi yang
bersangkutan. Misalnya pada data yang diterima melalui program aplikasi dbase
diubah kebentuk ASCI.
7.
Lapisan Penerapan (Application
Layer)
Fungsi
aplikasi melayani pemakai untuk mengadakan hubungan timbal balik pada
lingkungan OSI. Fungsi aplikasi inilah yang akan mengatur bagaimana
interaksinya dengan pemakai serta apa saja yang akan dikirim, sehingga pemakai
sistem komputer langsung merasakan manfaatnya jaringan komunikasi data antar
pemakai. Pada lapisan ini juga terdapat semua sumber data yang akan dikirim
misalnya dalam transaksi pembelian, bagian gudang mengirimkan data barang-barang
yang harus dibeli kepada bagian pesanan pembelian, dan seterusnya sebagaimana
yang diharuskan dalam prosedur pembelian barang. Fungsi lain dalam layer ini
adalah mengendalikan jalannya keluar masuk file pada server komputer,
transfer file dan sebagainya.
Referensi
:
1. Bakar
Usman. 2009. Implementasi Teknologi Telekomunikasi Dalam Sistem Infromasi
Akuntasi Untuk Pertukaran Data Lingkungan Bisnis Global. Universitas Siyah
Kuala.
2. Bodner,
H. George. 1998. Accounting Information System, 7th Ed. New Jersey: Prestice-Hall
International, Inc.
3. Nurwono,
Yuniarto. 1994. Manajemen Informasi Pendekatan Global, Edisi Pertama,
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
4. Azhar
Susanto. 2004. Sistem Informasi Akuntansi: Konsep dan Pengembangan Berbasis
Komputer, Edisis Pertama. Bandung: Lingga Jaya.
5. Azhar
Susanto. 2002. Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangan.
Edisi Pertama,. Bandung: Lingga Jaya.
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah
salah satu jenis teknologi DSL dimana pembagian bandwidth data
untuk transmisi downstream lebih besar daripada upstream.
Teknologi ADSL ini memungkinan pelanggan dapat melakukan akses data dan
melakukan panggilan telepon analog biasa secara bersamaan karena teknologi ini
memisahkan frekuensi suara dan frekuensi data. ADSL tahap awal mampu mentransmisikan sampai 8
Mbps kepada subscriber (downlink) dan kurang lebih 640 kbps untuk
transmisi arah yang berlawanan (uplink). Penambahan kecepatan ini 50
kali dari kapasitas akses lama (akses internet dialup). Perbedaan
kecepatan yang mencolok ini disebabkan perbedaan penggunaan frekuensi untuk
mengirim sinyal data. Laju data pada ADSL dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah panjang kabel, diameter kabel, level bising pada kabel,
adanya bridge tap, dan interferensi crosscouple. Dari
faktor-faktor yang telah disebutkan tampak bahwa laju data ADSL sangat
bergantung pada media transmisinya, yaitu kabel. Dari sisi kabel sendiri
terdapat suatu faktor pelemahan yang sebanding dengan panjang kabel dan
frekuensi, tetapi berbanding terbalik terhadap diameter kabel.
Keunggulan
ADSL antara lain :
a. ADSL
memberikan kemampuan internet dan telepon secara simultan.
b. ADSL
menggunakan koneksi point to point.
c. ADSL
murah bagi penyelenggara jaringan.
d. ADSL
mendukung aplikasi multimedia.
e. ADSL
menggunakan mode transmisi asimetrik.
f. Karena
kecepatan download tinggi, maka waktu yang diperlukan untuk proses download
semakin cepat sehingga lebih ekonomis.
Kekurangan
modem ADSL antara lain :
a. Keterbatasan
jarak.
b. Kabel
tembaga tidak tahan lama.
c. Redaman
kabel tembaga.
d. Kecepatan
akses internet juga masih dipengaruhi kecepatan ISP.
e. Kemungkinan
timbul interferensi antar saluran, sehingga akan mempengaruhi kualitas sistem
ADSL
Perangkat ADSL
Ada
dua sisi dari peralatan ADSL, satu di sisi pelanggan (disebut CPE, Customer Premised Equipment) dan satu lagi di sisi TELKOM. Di sisi pelanggan harus ada penerima
DSL (modem ADSL) dan splitter. Di sisi TELKOM terdapat ADSL multiplexer
(disebut DSLAM, Digital Subscriber Line Access Multiplexer) untuk
menerima sambungan dari pelanggan. DSLAM
atau kumpulan ADSL Transceiver Central (ATU-C) mengatur transmisi data
dan mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog dan sebaliknya. DSLAM juga
mengumpulkan koneksi dari pelanggan-pelanggan dan meneruskannya melalui sebuah
jalur kecepatan tinggi ke ISP. DSLAM dapat juga menyediakan fungsi tambahan
termasuk routing IP address. Modem
ADSL atau ADSL Transceiver Remote (ATU-R) mengubah sinyal digital menjadi
sinyal analog dan sebaliknya. Modem ADSL memberikan jalur tersendiri dari pelanggan
hingga ke DSLAM yang berarti pelanggan tidak akan merasakan turunnya unjuk
kerja apabila terjadi penambahan pelanggan. Splitter berfungsi untuk memisahkan
informasi baik informasi voice pesawat telepon dan data ke modem ADSL.
Implementasi Speedy
SPEEDY
merupakan
salah satu implementasi ADSL yang ada di pasaran, khususnya di Indonesia.
Dengan layanan ini, jaringan akses telepon pelanggan ditingkatkan kemampuannya
menjadi jaringan digital berkecepatan tinggi, sehingga selain mendapatkan
fasilitas telepon (voice), pelanggan juga dapat melakukan akses internet
(dedicated) dengan kecepatan (downstream yang tinggi (s/d 512
Kbps). Seperti yang ditunjukkan pada gambar 1, data dan suara dapat disalurkan
secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan yang dijaminkan
sesuai dengan paket layanan yang diluncurkan dari modem sampai BRAS (Broadband
Remote Access Server).
Gambar
Arsitektur Jaringan Akses SPEEDY
Referensi :
1. Setiawan
Rachmad A. Tanpa Tahun. Setting Modem
ADSL (Assymetric Digital Subsriber Lines) Untuk Layanan SPEEDY. Universitas
Diponegoro. Semarang.
2. Prasetio, Johan Eko. 2007. Setup CPE ADSL Rev. PT Telekornunikasi Indonesia. Sernarang
3. Purbo, Onno W. 2002. Buku Pegangan
Pengguna ADSL dan Speedy. Jakarta : Elex Media Komputindo.
3. http://elfri.wordpress.com
dalam artikel “Makna Dari Perubahan Sebuah Logo (Case Study TELKOM)”.
4. www.kazoku-community.com
5. www.telkom.co.id
Wifi (Wireless Fidelity)
Wi-Fi
merupakan kependekan dari Wireless
Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan
pada Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) untuk
terhubung dengan internet menggunakan titik akses atau yang dikenal degan
Hotspot terdekat yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru
dari spesifikasi 802.11a atau 802.11b seperti 802.11g, saat ini sedang dalam
penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai
dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya awalnya WiFi
dtujukan untuk penggunan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN). Wi-Fi
merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu
sekumpulan standar yang digunakan untuk WLAN untuk terhubung dengan internet
menggunakan titik akses atau yang dikenal degan Hotspot terdekat.
Spesifikasi
Frekuensi Wifi
Wi-Fi dirancang
berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari
802.11, yaitu:
a. 802.11a
b. 802.11b
c. 802.11g
d. 802.11n
Tabel
Spesifikasi Wifi
Spesifikasi
|
Kecepatan
|
Frekuensi Band
|
802.11a
|
54 Mb/s
|
2.4 GHz
|
802.11b
|
11 Mb/s
|
2.4 GHz
|
802.11g
|
54 Mb/s
|
2.4 GHz
|
802.11n
|
100 Mb/s
|
5 GHz
|
Parameter Wifi
Parameter –
parameter Wifi secara umum :
a.
Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu
yang diberikan.
b.
Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal
dalam medium transmisi.
c. Jangkauan
Transmisi adalah untuk mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat lain.
Komponen Jaringan Wifi
Adapun Komponen
Jaringan Wifi yaitu sebagai berikut:
1.
Access
Point
Access
Point adalah suatu box tempat dimana kabel telepon dari pelanggan telepon
terkoneksi. Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data,
sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network)
sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal
dengan jaringan wireless/nirkabel.
Gambar Access Point
Type Access Point
Beberapa type
access point yaiu sebagai berikut :
a. Access Point Senao ECB-8610
b. Access Point WAP54G
c. Access Point WRT54GL
d. High
Power Wireless Access
e. Point Router
Modem
Akses Point
Ada 2 macam perangkat acess point yaitu
sebagai berikut :
a.
Dedicated
Hardware Access Point
Merupakan suatu
perangkat yang khusus dibuat untuk bekerja sebagai access point.
b.
Software
Acces Point
Merupakan suatu komputer yang
dilengkapi dengan wireless NIC dan software access point yang dibuat untuk bertindak
sebagai access point.
Mode
Akses Koneksi Wifi
Ada 2 mode akses koneksi Wifi (wireless fidelity) yaitu:
a. Ad-Hoc
Mode koneksi ini adalah mode dimana
beberapa komputer terhubung secara langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih murah
dan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus membeli access point.
b. Infrastuktur
Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data,
sehingga memungkinkan banyak client
dapat saling terhubung melalui jaringan network.
2.
Modem
Modem yaitu untuk mengubah sinyal
digital menjadi sinyal suara dan juga sebaliknya, serta sebagai penyambung ke
internet tetapi lebih dari itu, modem dapat menjadi saluran radio, audio,
percakapan telepon sampai streaming video.
Gambar Modem
Jenis-jenis
Modem
Modem Terbagi atas :
a. Modem
speedy
b. Modem
CDMA
c. Modem
3G
d. Modem
GSM
3.
Switch
Sistem
ini dapat digunakan untuk alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding
berdasarkan alamat MAC).
Type
switch
Ada beberapa jenis
Switch yang beredar di pasaran, yang bekerja di Layer 2 dan Layer 3 pada
lapisan OSI :
a.
ATM Switch
b.
ISDN Switch
c.
DSLAM Switch
d. Ethernet
Switch
Web
Server
Web server merupakan software yang memberikan layanan data
yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien
yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk
halaman - halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML.
Radius
RADIUS (Remote Authentication Dial-In
User Service) merupakan metode yang dianggap mudah diimplementasikan,
sederhana dan efisien. RADIUS adalah sebuah network protocol keamanan computer
yang digunakan untuk membuat manajemen akses secara terkontrol pada sebuah
jaringan yang besar, protocol membawa paket data, terdapat encapsulation di
dalam paket data.
Keuntungan WiFi
Adapun Keuntungan penggunaan Wifi yaitu :
a. Harga Wi-Fi terus turun, membuat Wi-Fi merupakan
pilihan yang sangat ekonomis mengenai jaringan
b.
Produk Wi-Fi tersedia di pasar secara luas.
c. Wi-Fi
jaringan dukungan roaming, di mana sebuah stasiun klien mobile seperti komputer
laptop dapat berpindah dari satu jalur akses ke jalur akses yang lainnya.
d. Tersebar
Luas di lebih dari 250.000 tempat umum, jutaan rumah, perusahaan dan
universitas di seluruh dunia.
Kelemahan WiFi
Adapun Kelemahan Wifi sebagai berikut:
a. Penyaluran Gelombang dan keterbatasan
operasional yang tidak konsisten di seluruh dunia.
b. Konsumsi Power yang cukup tinggi jika
dibandingkan dengan beberapa standar lainnya, membuat masa pakai baterai
berkurang dan panas.
c. Jaringan WiFi memiliki rentang yang terbatas.
Sebuah router WiFi rumah mungkin memiliki kisaran 45m (150ft) indoor dan 90
juta (300ft) di luar rumah.
d. WiFi menggunakan spektrum 2.4GHz tanpa izin,
dimana yang sering bertabrakan dengan perangkat lain seperti Bluetooth, oven microwave, telepon tanpa kabel, atau perangkat pengirim video,
banyak lainnya. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kinerja.
e. Keamanan
/ kerahasiaan data kurang terjamin jalur akses dapat digunakan untuk mencuri
informasi pribadi dan rahasia ditransmisikan dari konsumen WiFi.
Referensi:
1. Nugroho
Hery dan Sartika Aprilia S. Tanpa Tahun. “Analisis
Bandwitch Jaringan WiFi Studi Kasus Di Telkom Jakarta Pusat”. Akademi
Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra. Jakarta
IP / Internet Protocol
TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok
protokol yang mengatur komunikasi data komputer di Internet (Onno, 1998:1).
Komputer-komputer yang terhubung ke Internet berkomunikasi dengan protokol ini.
Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu TCP/IP, perbedaan jenis komputer dan
sistem operasi tidak menjadi masalah. TCP/IP merupakan protokol standar pada
jaringan internet yang menghubungkan banyak komputer yang berbenda jenis mesin
maupun sistem operasi agar dapat berinteraksi satu sama lain (Melwin,2005:96).
Perkembangan
TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar de-facto jaringan
komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri :
a. Protokol TCP/IP
dikembangkan menggunakan standar protokol yang terbuka.
b. Standar
protokol TCP/IP dalam bentuk Request For Comment (RFC) dapat diambil
oleh siapapun tanpa biaya.
c. TCP/IP
dikembangkan dengan tidak tergantung pada sistem operasi atau perangkat keras
tertentu.
d. Pengembangan
TCP/IP dilakukan dengan konsenses dan tidak tergantung pada vendor tertentu.
e. TCP/IP independen terhadap perangkat keras jaringan dan dapat
dijalankan pada jaringan Ethernet, Token Ring, jalur telepon dila-up, jaringan
X.25, dan praktis jenis media transmisi apa pun.
f. Pengalamatan
TCP/IP bersifat unik dalam skala global. Dengan cara ini, komputer dapat saling
terhubung walaupun jaringannya seluas Internet sekarang ini.
g. TCP/IP memilikki fasilitas routing yang memungkinkan sehingga dapat diterapkan
pada internetwork.
h. TCP/IP memiliki
banyak jenis layanan.
Layanan yang diberikan
1. Pengiriman file (File Transfer).
File Transfer
Protokol (FTP) memungkinkan user yang satu untuk dapat mengirim ke ataupun menerima file dari komputer jaringan.
2. Remote Login.
Network Terminal
Protokol (telnet) memungkinkan user
untuk melakukan login ke dalam suatu komputer didalam jaringan
3. Computer Mail, digunakan
untuk menerapkan sistem e-mail
4. Network
File System (NFS).
Pelayanan akses
file-file jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file
pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal.
5. Remote Execution, yang memungkinkan user
untuk menjalankan suatu program dari komputer yang berbeda.
6. Name Servers. Nama database alamat yang
digunakan pada internet.
Cara Kerja TCP
dan IP
Antara TCP dan IP
ada pembagian tugas, yaitu :
1. TCP merupakan connection-oriented, yang berarti bahwa
kedua komputer yang ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan
terlebih dahulu sebelum pertukaran data berlangsung (yang dalam hal ini email).
Selain itu TCP juga bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa email tersebut
akan sampai ke tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan
atas hanya bila TCP sukar untuk dikelabuhi). Jika isi emalin tersebut terlalu
besar untuk satu datagram, TCP akan membaginya ke dalam beberapa datagram.
2. IP bertanggung
jawab setelah hubungan berlangsung. Tugasnya adalah untuk merutekan paket data
di dalam network. IP hanya bertugas menjadi kurir dari TCP dan mencari jalur
yang terbaik dalam penyampaian datagram.
IP “tidak
bertanggung jawab” jika data tersebut tidak sampai dengan utuh, namun IP akan
mengirimkan pesan kesalahan melalui ICMP (Internet
Control Message Protocol) dan kemudian kembali ke sumber data. Karena IP
hanya mengirimkan data tanpa mengetahui urutan data mana yang akan disusun
berikutnya, maka menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi di daerah sumber dan
tujuan datagram. Hal ini menyebabkan adanya paket data yanng hilanng sebelum
sampai ke tujuan.
Pembagian Kelas
IP
Pada IP dapat di
bagi menjadi 3 kelas yang tergantung dari besarnya bagian host, yaitu:
1. Kelas A (bagian host sepanjang 24 bit, terdiri dari 16 juta host)
2. Kelas B (bagian host sepanjang 16 bit, terdiri dari 65000 host)
3. Kelas C (bagian
host sepanjang 8 bit , terdiri dari 256 host)
Alamat IPv4 dapat
juga di bagi menjadi 5 bagian, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan
kelas E. Akan tetapi kelas yang paling banyak digunakan adalah kelas A, B dan C
saja, karena kelas E digunakan untuk alamat multicase yang tidak memilki
network ID dan host ID, sedangkan kelas E di gunakan untuk penggunaan khusus.
Pengalamatan IP
Alamat IP (dalam
hal ini adalah IPv4) di gunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada
host computer. Untuk memudahkan kita dalam membaca dan mengingat suatu alamat
IPv4, maka umumnya penamaan yang di gunakan adalah berdasarkan bilangan decimal
atau sering di sebut sebagai notasi dotted
decimal. IPv4 memilki sifat yang di kenal sebagai : unriable,
connectionless, datagram delivery service. IP address merupakan bilangan biner
32 bit yang di pisahkan dengan oleh tanda pemisah berupa tikomputer setiap 8
bit nya.
Tiap 8 bit ini di
sebut sebagai octet. Bentuk IP address adalah sebagai berikut : Setiap symbol
”x” dapat dengan komputer dengan angka 0 atau 1.
Alamat IP dapat
dibagi menjadi 2 yaitu:
Referensi:
1.
Sari Herlina L, Aji Sudarnomo, B. Herman Hayadi.
2013 “Pengembangan Jaringan Local Area Network Menggunakan Sistem Operasi Linux
Redhat 9”. Universitas Dehassen. Bengkulu.
2.
Purbo, Onno.W, dkk, 1998, TCP/IP, Standar,
Desain dan Implementasi, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
3.
Purbo, Onno.W, dkk, 2000, Linux Untuk Warung
Internet, PT. Elek Media Komputindo, Jakarta.
4.
Syafrizal, Melwin, 2005, Pengantar Jaringan
Komputer, CV. Andi Offset, Yogyakarta.
5.
Syafrizal, Melwin Daulay, 2007, Mengenal
Hardware-Software dan Pengelolaan Instalasi Komputer, CV. Andi Offset,
Yogyakarta.
Nama : Deni
NPM : 22414686
Best eCOGRA Sportsbook Review & Welcome Bonus 2021 - CA
BalasHapusLooking for an https://deccasino.com/review/merit-casino/ eCOGRA 1xbet korean Sportsbook Bonus? หารายได้เสริม At this eCOGRA Sportsbook review, we're wooricasinos.info talking about a variety 바카라 사이트 of ECCOGRA sportsbook promotions.