#MULTIMEDIA_APRIL

Multimedia_April        


Open System Interconnection (OSI) 
Dalam komunikasi data terdapat prosedur yang harus diikuti oleh dua atau lebih sistem komputer yang ingin saling berkomunikasi. Prosedur ini dikenal sebagai protokol. Protokol komunikasi berfungsi untuk mengatur kerakteristik pengiriman data dari suatu titik ke titik yang lain. Open dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang hardware yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat dibongkar pasang). “Modularity” mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya. Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda. Pada dasarnya banyak macam protokol yang dikembangkan oleh banyak pabrik pembuat peralatan komunikasi dan komputer. Protokol-protokol itu pada awalnya berbeda-beda sehingga tiap protokal yang ingin berkomunikasi dengan protokol yang lain tidak dapat dihubungkan. Untuk mengatasi masalah tadi ISO bekerja sama dengan organisasi-organisasi yang telah disebutkan dalam pembahasan yang lalu, telah membuat protokol standar. Protokol ini menggunakan suatu model dan hampir diterima secara umum (universal).




Gambar Layer pada Open System Interconnection (OSI) 


Model yang dikembangkan oleh ISO ini disebut dengan Open System Interconnection (OSI). OSI yang berhubungan dengan protokol-protokol perangkat keras maupun perangkat lunak, dan layak diterapkan untuk semua jenis komunikasi. OSI memiliki tujuh lapisan (layer), yaitu tiap layer berdiri sendiri, tetapi fungsi dari masing-masing layer tergantung kepada keberhasilan operasi layer sebelumnya. Layer tersebut telah pernah diuraikan oleh Bodner (1996: 110) dan Nurwono (1994:141-144) adalah sebagai berikut :
1.      Lapisan fisik ( physical layer )
Fisik menentukan bagaimana bentuk media peralatan komunikasi yang dipilih serta bagaimana menghubungkamya. Di sini berkaitan dengan kabel-kabel, kawat-kawat, dan sebagainya. Pada layer ini juga memberikan ketentuan tentang cara menyalurkan bit data melalui saluran komunikasi, misalnya bit ”1” yang disalurkan dan diterima sebagai bit “1” juga. Pada layer ini lebih ditekankan pada tingkat hubungan listrik, transmisi sinyal dan data dalam bentuk biner.
2.      Lapisan Rantai data (Data Link layer)
Pada rantai data menentukan bagaimana cara menghubungkan komputer yang satu dengan yang lain, mengalirkan arus data, mendeteksi serta koreksi kesalahan-kesalahan transmisi. Dengan kata lain, layer ini menyalurkan data melalui saluran ke jaringan secara bebas kesalahan, karena pengirim mengirimkan data sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan yaitu dengan menggunakan protokol. Dalam protokol membuat ketentuan (standard) mengenai sinkronisasi transmisi data antara terminal, pemeriksaan konfirmasi dari penerima dan melakukan pengengendalian kesalahan (error).
3.      Lampiran Jaringan Kerja (Network Layer)
Network layer menentukan dan menyelenggarakan hubungan elektronik di antara komputer-komputer dalam hal menyalurkan data dari sumber menuju tujuan. Dalam network layer ini menyelenggarakan tiga pengertian yaitu:  a. Routing, yaitu mengatur rute-rute pengiriman data  b. Network control, yaitu mengatur aktivitas di dalam network itu sendiri maupun aktivitas antara network.  c. Congestion Control, yaitu mengatur efisiensi network bila terjadi antrian panjang. Dalam lapisan ini termasuk ketentuan bagaimana cara atau jenis jaringan yang bagaimana yang dipilih dalam melakukan komunikasi. Contohnya: Network dapat dipilih jaringan Ethernet dengan topologi bus.
4.      Lapisan Transportasi (Transport Layer)
Lapisan ini mengatur pemindahan data dari satu komputer ke komputer lain. Dalam layer ini menjamin kualitas dari pengiriman data, agar tidak ada data yang berulang, salah alamat atau hilang. Fungsi transport dilakukan oleh fasilitas pengiriman yang disediakan. Misalnya dalam berkomunikasi antar dua atau lebih komputer dengan menggunakan modem, maka fungsi transpor akan dilakukan oleh peralatan modem atau “modem Card”.
5.      Lapisan Pembahas (Session Layer)
Pada layer ini mengatur bagaimana cara dua end user berdialog, bagaimana cara dua aplikasi yang berbeda saling tukar data. Misalnya dari spreadsheet ke word processor. Layer ini juga mengendalikan jika salah satu komputer lebih cepat dari komputer yang lain, mengatur kapan data harus dikirim, kapan harus menunggu, kapan masuk ke buffer dan sebagainya.
6.      Lapisan Penyajian (Presentation Layer)
Layer ini mengatur bagaimana data diformat (bentuk baku penyajian data) untuk ditampilkan dalam layar monitor. Pada layer ini terjadi proses penterjemah data yang diterima dari fungsi aplikasi diubah ke dalam bentuk data yang lebih umum, sehingga lebih mudah untuk dimengerti dan dipakai oleh aplikasi yang bersangkutan. Misalnya pada data yang diterima melalui program aplikasi dbase diubah kebentuk ASCI.
7.      Lapisan Penerapan (Application Layer)
Fungsi aplikasi melayani pemakai untuk mengadakan hubungan timbal balik pada lingkungan OSI. Fungsi aplikasi inilah yang akan mengatur bagaimana interaksinya dengan pemakai serta apa saja yang akan dikirim, sehingga pemakai sistem komputer langsung merasakan manfaatnya jaringan komunikasi data antar pemakai. Pada lapisan ini juga terdapat semua sumber data yang akan dikirim misalnya dalam transaksi pembelian, bagian gudang mengirimkan data barang-barang yang harus dibeli kepada bagian pesanan pembelian, dan seterusnya sebagaimana yang diharuskan dalam prosedur pembelian barang. Fungsi lain dalam layer ini adalah mengendalikan jalannya keluar masuk file pada server komputer, transfer file dan sebagainya.

Referensi :
1. Bakar Usman. 2009. Implementasi Teknologi Telekomunikasi Dalam Sistem Infromasi Akuntasi Untuk Pertukaran Data Lingkungan Bisnis Global. Universitas Siyah Kuala.
2. Bodner, H. George. 1998. Accounting Information System, 7th Ed. New Jersey: Prestice-Hall International, Inc.
3. Nurwono, Yuniarto. 1994. Manajemen Informasi Pendekatan Global, Edisi Pertama, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
4. Azhar Susanto. 2004. Sistem Informasi Akuntansi: Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer, Edisis Pertama. Bandung: Lingga Jaya.
5. Azhar Susanto. 2002. Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangan. Edisi Pertama,. Bandung: Lingga Jaya.


ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah salah satu jenis teknologi DSL dimana pembagian bandwidth data untuk transmisi downstream lebih besar daripada upstream. Teknologi ADSL ini memungkinan pelanggan dapat melakukan akses data dan melakukan panggilan telepon analog biasa secara bersamaan karena teknologi ini memisahkan frekuensi suara dan frekuensi data. ADSL tahap awal mampu mentransmisikan sampai 8 Mbps kepada subscriber (downlink) dan kurang lebih 640 kbps untuk transmisi arah yang berlawanan (uplink). Penambahan kecepatan ini 50 kali dari kapasitas akses lama (akses internet dialup). Perbedaan kecepatan yang mencolok ini disebabkan perbedaan penggunaan frekuensi untuk mengirim sinyal data. Laju data pada ADSL dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah panjang kabel, diameter kabel, level bising pada kabel, adanya bridge tap, dan interferensi crosscouple. Dari faktor-faktor yang telah disebutkan tampak bahwa laju data ADSL sangat bergantung pada media transmisinya, yaitu kabel. Dari sisi kabel sendiri terdapat suatu faktor pelemahan yang sebanding dengan panjang kabel dan frekuensi, tetapi berbanding terbalik terhadap diameter kabel.

Keunggulan ADSL antara lain :
a. ADSL memberikan kemampuan internet dan telepon secara simultan.
b. ADSL menggunakan koneksi point to point.
c. ADSL murah bagi penyelenggara jaringan.
d. ADSL mendukung aplikasi multimedia.
e. ADSL menggunakan mode transmisi asimetrik.
f. Karena kecepatan download tinggi, maka waktu yang diperlukan untuk proses download semakin cepat sehingga lebih ekonomis.

Kekurangan modem ADSL antara lain :
a. Keterbatasan jarak.
b. Kabel tembaga tidak tahan lama.
c. Redaman kabel tembaga.
d. Kecepatan akses internet juga masih dipengaruhi kecepatan ISP.
e. Kemungkinan timbul interferensi antar saluran, sehingga akan mempengaruhi kualitas sistem ADSL

Perangkat ADSL
Ada dua sisi dari peralatan ADSL, satu di sisi pelanggan (disebut CPE, Customer Premised Equipment) dan satu lagi di sisi TELKOM. Di sisi pelanggan harus ada penerima DSL (modem ADSL) dan splitter. Di sisi TELKOM terdapat ADSL multiplexer (disebut DSLAM, Digital Subscriber Line Access Multiplexer) untuk menerima sambungan dari pelanggan. DSLAM atau kumpulan ADSL Transceiver Central (ATU-C) mengatur transmisi data dan mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog dan sebaliknya. DSLAM juga mengumpulkan koneksi dari pelanggan-pelanggan dan meneruskannya melalui sebuah jalur kecepatan tinggi ke ISP. DSLAM dapat juga menyediakan fungsi tambahan termasuk routing IP address. Modem ADSL atau ADSL Transceiver Remote (ATU-R) mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog dan sebaliknya. Modem ADSL memberikan jalur tersendiri dari pelanggan hingga ke DSLAM yang berarti pelanggan tidak akan merasakan turunnya unjuk kerja apabila terjadi penambahan pelanggan. Splitter berfungsi untuk memisahkan informasi baik informasi voice pesawat telepon dan data ke modem ADSL.

Implementasi Speedy
SPEEDY merupakan salah satu implementasi ADSL yang ada di pasaran, khususnya di Indonesia. Dengan layanan ini, jaringan akses telepon pelanggan ditingkatkan kemampuannya menjadi jaringan digital berkecepatan tinggi, sehingga selain mendapatkan fasilitas telepon (voice), pelanggan juga dapat melakukan akses internet (dedicated) dengan kecepatan (downstream yang tinggi (s/d 512 Kbps). Seperti yang ditunjukkan pada gambar 1, data dan suara dapat disalurkan secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan yang dijaminkan sesuai dengan paket layanan yang diluncurkan dari modem sampai BRAS (Broadband Remote Access Server).



Gambar Arsitektur Jaringan Akses SPEEDY


Referensi :
1. Setiawan Rachmad A. Tanpa Tahun. Setting Modem ADSL (Assymetric Digital Subsriber Lines) Untuk Layanan SPEEDY. Universitas Diponegoro. Semarang.
2. Prasetio, Johan Eko. 2007. Setup CPE ADSL Rev. PT Telekornunikasi Indonesia. Sernarang
3. Purbo, Onno W. 2002. Buku Pegangan Pengguna ADSL dan Speedy. Jakarta : Elex Media Komputindo.
3. http://elfri.wordpress.com dalam artikel “Makna Dari Perubahan Sebuah Logo (Case Study TELKOM)”.
4.  www.kazoku-community.com
5. www.telkom.co.id


Wifi (Wireless Fidelity)
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan pada Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) untuk terhubung dengan internet menggunakan titik akses atau yang dikenal degan Hotspot terdekat yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau 802.11b seperti 802.11g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya awalnya WiFi dtujukan untuk penggunan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN). Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk WLAN untuk terhubung dengan internet menggunakan titik akses atau yang dikenal degan Hotspot terdekat.

Spesifikasi Frekuensi Wifi
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:
a. 802.11a
b. 802.11b
c. 802.11g
d. 802.11n

Tabel Spesifikasi Wifi
Spesifikasi
Kecepatan
Frekuensi Band
802.11a
54 Mb/s
2.4 GHz
802.11b
11 Mb/s
2.4 GHz
802.11g
54 Mb/s
2.4 GHz
802.11n
100 Mb/s
5 GHz



Parameter Wifi
Parameter – parameter Wifi secara umum :
a. Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang diberikan.
b. Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi.
c. Jangkauan Transmisi adalah untuk mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat lain.

Komponen Jaringan Wifi
Adapun Komponen Jaringan Wifi yaitu sebagai berikut:
1.    Access Point
Access Point adalah suatu box tempat dimana kabel telepon dari pelanggan telepon terkoneksi. Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network) sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel.


Gambar Access Point
Type Access Point
Beberapa type access point yaiu sebagai berikut :
a.    Access Point Senao ECB-8610
b.   Access Point WAP54G
c.   Access Point WRT54GL
d.  High Power Wireless Access
e. Point Router

Modem Akses Point
Ada 2 macam perangkat acess point yaitu sebagai berikut :
a.      Dedicated Hardware Access Point
Merupakan suatu perangkat yang khusus dibuat untuk bekerja sebagai access point.
b.      Software Acces Point
Merupakan suatu komputer yang dilengkapi dengan wireless NIC dan software access point yang dibuat untuk bertindak sebagai access point.

Mode Akses Koneksi Wifi
Ada 2 mode akses koneksi Wifi (wireless fidelity) yaitu:
a.       Ad-Hoc
Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus membeli access point.
b.      Infrastuktur
Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak client dapat saling terhubung melalui jaringan network.

2.    Modem
   Modem yaitu untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal suara dan juga sebaliknya, serta sebagai penyambung ke internet tetapi lebih dari itu, modem dapat menjadi saluran radio, audio, percakapan telepon sampai streaming video.

Gambar Modem
Jenis-jenis Modem
Modem Terbagi atas :
a.    Modem speedy
b.    Modem CDMA
c.    Modem 3G
d.   Modem GSM

3.      Switch
Sistem ini dapat digunakan untuk alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).

Type switch
Ada beberapa jenis Switch yang beredar di pasaran, yang bekerja di Layer 2 dan Layer 3 pada lapisan OSI :
a.    ATM Switch
b.    ISDN Switch
c.    DSLAM Switch
d.   Ethernet Switch
Web Server
Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman - halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML.

Radius
RADIUS (Remote Authentication Dial-In User Service) merupakan metode yang dianggap mudah diimplementasikan, sederhana dan efisien. RADIUS adalah sebuah network protocol keamanan computer yang digunakan untuk membuat manajemen akses secara terkontrol pada sebuah jaringan yang besar, protocol membawa paket data, terdapat encapsulation di dalam paket data.

Keuntungan WiFi
Adapun Keuntungan penggunaan Wifi yaitu :
a.   Harga Wi-Fi terus turun, membuat Wi-Fi merupakan pilihan yang sangat ekonomis mengenai jaringan
b.      Produk Wi-Fi tersedia di pasar secara luas.
c.      Wi-Fi jaringan dukungan roaming, di mana sebuah stasiun klien mobile seperti komputer laptop dapat berpindah dari satu jalur akses ke jalur akses yang lainnya.
d.    Tersebar Luas di lebih dari 250.000 tempat umum, jutaan rumah, perusahaan dan universitas di seluruh dunia.

Kelemahan WiFi
Adapun Kelemahan Wifi sebagai berikut:
a.   Penyaluran Gelombang dan keterbatasan operasional yang tidak konsisten di seluruh dunia.
b.   Konsumsi Power yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan beberapa standar lainnya, membuat masa pakai baterai berkurang dan panas.
c.  Jaringan WiFi memiliki rentang yang terbatas. Sebuah router WiFi rumah mungkin memiliki kisaran 45m (150ft) indoor dan 90 juta (300ft) di luar rumah.
d.  WiFi menggunakan spektrum 2.4GHz tanpa izin, dimana yang sering bertabrakan dengan perangkat lain seperti Bluetooth, oven microwave, telepon tanpa kabel, atau perangkat pengirim video, banyak lainnya. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kinerja.
e.  Keamanan / kerahasiaan data kurang terjamin jalur akses dapat digunakan untuk mencuri informasi pribadi dan rahasia ditransmisikan dari konsumen WiFi.

Referensi:
1. Nugroho Hery dan Sartika Aprilia S. Tanpa Tahun. “Analisis Bandwitch Jaringan WiFi Studi Kasus Di Telkom Jakarta Pusat”. Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra. Jakarta


IP / Internet Protocol
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data komputer di Internet (Onno, 1998:1). Komputer-komputer yang terhubung ke Internet berkomunikasi dengan protokol ini. Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu TCP/IP, perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. TCP/IP merupakan protokol standar pada jaringan internet yang menghubungkan banyak komputer yang berbenda jenis mesin maupun sistem operasi agar dapat berinteraksi satu sama lain (Melwin,2005:96).

Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar de-facto jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri :
a. Protokol TCP/IP dikembangkan menggunakan standar protokol yang terbuka.
b. Standar protokol TCP/IP dalam bentuk Request For Comment (RFC) dapat diambil oleh siapapun tanpa biaya.
c. TCP/IP dikembangkan dengan tidak tergantung pada sistem operasi atau perangkat keras tertentu.
d. Pengembangan TCP/IP dilakukan dengan konsenses dan tidak tergantung pada vendor tertentu.
e. TCP/IP independen terhadap perangkat keras jaringan dan dapat dijalankan pada jaringan Ethernet, Token Ring, jalur telepon dila-up, jaringan X.25, dan praktis jenis media transmisi apa pun.
f. Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala global. Dengan cara ini, komputer dapat saling terhubung walaupun jaringannya seluas Internet sekarang ini.
g. TCP/IP memilikki fasilitas routing yang memungkinkan sehingga dapat diterapkan pada internetwork.
h. TCP/IP memiliki banyak jenis layanan.

Layanan yang diberikan
1. Pengiriman file (File Transfer).
File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan user yang satu untuk dapat mengirim ke ataupun menerima file dari komputer jaringan.
2. Remote Login.
Network Terminal Protokol (telnet) memungkinkan user untuk melakukan login ke dalam suatu komputer didalam jaringan
3. Computer Mail, digunakan untuk menerapkan sistem e-mail
4. Network File System (NFS).
Pelayanan akses file-file jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada  komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal.
5. Remote Execution, yang memungkinkan user untuk menjalankan suatu program dari komputer yang berbeda.
6. Name Servers. Nama database alamat yang digunakan pada internet.

Cara Kerja TCP dan IP
Antara TCP dan IP ada pembagian tugas, yaitu :
1. TCP merupakan connection-oriented, yang berarti bahwa kedua komputer yang ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dahulu sebelum pertukaran data berlangsung (yang dalam hal ini email). Selain itu TCP juga bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa email tersebut akan sampai ke tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan atas hanya bila TCP sukar untuk dikelabuhi). Jika isi emalin tersebut terlalu besar untuk satu datagram, TCP akan membaginya ke dalam beberapa datagram.
2. IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung. Tugasnya adalah untuk merutekan paket data di dalam network. IP hanya bertugas menjadi kurir dari TCP dan mencari jalur yang terbaik dalam penyampaian datagram.
   IP “tidak bertanggung jawab” jika data tersebut tidak sampai dengan utuh, namun IP akan mengirimkan pesan kesalahan melalui ICMP (Internet Control Message Protocol) dan kemudian kembali ke sumber data. Karena IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahui urutan data mana yang akan disusun berikutnya, maka menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi di daerah sumber dan tujuan datagram. Hal ini menyebabkan adanya paket data yanng hilanng sebelum sampai ke tujuan.

Pembagian Kelas IP
Pada IP dapat di bagi menjadi 3 kelas yang tergantung dari besarnya bagian host, yaitu:
1. Kelas A (bagian host sepanjang 24 bit, terdiri dari 16 juta host)
2. Kelas B (bagian host sepanjang 16 bit, terdiri dari 65000 host)
3. Kelas C (bagian host sepanjang 8 bit , terdiri dari 256 host)
   Alamat IPv4 dapat juga di bagi menjadi 5 bagian, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Akan tetapi kelas yang paling banyak digunakan adalah kelas A, B dan C saja, karena kelas E digunakan untuk alamat multicase yang tidak memilki network ID dan host ID, sedangkan kelas E di gunakan untuk penggunaan khusus.

Pengalamatan IP
Alamat IP (dalam hal ini adalah IPv4) di gunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host computer. Untuk memudahkan kita dalam membaca dan mengingat suatu alamat IPv4, maka umumnya penamaan yang di gunakan adalah berdasarkan bilangan decimal atau sering di sebut sebagai notasi dotted decimal. IPv4 memilki sifat yang di kenal sebagai : unriable, connectionless, datagram delivery service. IP address merupakan bilangan biner 32 bit yang di pisahkan dengan oleh tanda pemisah berupa tikomputer setiap 8 bit nya. 

Tiap 8 bit ini di sebut sebagai octet. Bentuk IP address adalah sebagai berikut : Setiap symbol ”x” dapat dengan komputer dengan angka 0 atau 1.

Alamat IP dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

Referensi:
1.      Sari Herlina L, Aji Sudarnomo, B. Herman Hayadi. 2013 “Pengembangan Jaringan Local Area Network Menggunakan Sistem Operasi Linux Redhat 9”. Universitas Dehassen. Bengkulu.
2.      Purbo, Onno.W, dkk, 1998, TCP/IP, Standar, Desain dan Implementasi, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
3.      Purbo, Onno.W, dkk, 2000, Linux Untuk Warung Internet, PT. Elek Media Komputindo, Jakarta.
4.      Syafrizal, Melwin, 2005, Pengantar Jaringan Komputer, CV. Andi Offset, Yogyakarta.
5.      Syafrizal, Melwin Daulay, 2007, Mengenal Hardware-Software dan Pengelolaan Instalasi Komputer, CV. Andi Offset, Yogyakarta.

Nama : Deni
NPM : 22414686

Komentar

  1. Best eCOGRA Sportsbook Review & Welcome Bonus 2021 - CA
    Looking for an https://deccasino.com/review/merit-casino/ eCOGRA 1xbet korean Sportsbook Bonus? หารายได้เสริม At this eCOGRA Sportsbook review, we're wooricasinos.info talking about a variety 바카라 사이트 of ECCOGRA sportsbook promotions.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbandingan Perhitungan Daya Pada AC ( Air Conditioner )

Kelebihan dan Kekurangan shock Breaker Jenis Telekopik dan Upside down

Perbandingan Perhitungan Daya Pada Dispenser